Selasa, 07 Desember 2010

Batalyon infanteri


Lambang Korps Infanteri TNI AD
Batalyon Infanteri atau Yonif merupakan satuan dasar tempur pasukan infanteri Tentara Nasional Indonesia (TNI) di bawah brigade atau resimen, Batalyon infantri dapat merupakan bagian taktis dari suatu brigade dan dapat juga berdiri sendiri dengan tugas taktis dan administrasi. Batalyon umumnya terdiri dari unsur:
  • sebuah markas Batalyon,
  • Kompi Markas (umumnya terdiri dari Ton angkutan, kesehatan, komunikasi atau perhubungan, perbekalan dan lainnya),
  • Kompi Senapan (biasanya tiga Kompi), dan
  • Kompi Bantuan (mengoperasikan senapan mesin berat, mortir, STTB, senjata anti tank dsb).
Seloka/Semboyan Batalyon Infantri di Indonesia adalah Yudha Wastu Pramuka, dimana Yudhawara : berarti pelaksanaan atau alat perang, sedangkan Pramuka : secara harfiah berarti paling depan atau secara wujud berarti termuka, jadi Yudhawastu Pramuka berarti pelaksana/alat perang yang terdepan atau alat perang yang utama.

Daftar isi



Personil

Jumlah personil batalyon infanteri kurang lebih 700 hingga 1000 orang, batalyon biasanya dipimpin seorang Mayor (senior) atau Letnan Kolonel. Dalam satu batalyon biasanya terdapat 3-6 kompi. Dalam penyusunan sebuah yonif, TNI-AD menggunakan Tabel Organisasi Peralatan - Rangka Organisasi Infanteri atau TOP-ROI.

Kategori Yonif

Berdasarkan induk pasukan

Terdapat dua macam Batalyon infanteri ke dalam dua kategori yakni :
  1. Batalyon Infanteri Tempur Organik Kostrad
    Batalyon infanteri tempur berada dibawah komando Kostrad misalnya Yonif 411/Pendawa,
  2. Batalyon Infanteri Teritorial Kodam
    Batalyon infanteri teritorial dibawah komando Kodam seperti Yonif 405/Surya Kusuma.

 Berdasarkan kualifikasi pasukan

  1. Batalyon Infanteri Raider, misal Yonif 323/Raider
  2. Batalyon Infanteri Lintas Udara atau Para, misal Yonif Linud 501/Bajra Yudha
  3. Batalyon Infanteri Lintas Medan, misal Yonif 413/Bremoro
  4. Batalyon Infanteri Biasa, misal Yonif 403/Wirasada Pratista

 Penomeran Batalyon

Batalyon Infanteri memiliki nama dan kode kesatuan yang berupa 3 digit angka. Angka pertama menunjukkan Kode Kodam tempat batalyon tersebut berada, sedangkan dua digit terakhir menunjukkan angka urutan batalyon tersebut. Misal : Batalyon Infanteri di wilayah Jawa Tengah dan DIY menggunakan kode awal 4, dimulai dari Batalyon Infanteri 401/Banteng Raiders (sekarang berubah menjadi Batalyon 400/Raiders), hingga Batalyon 413-Bremoro.Meskipun demikian dalam sebuah Kodam angka dua digit terakhir bukan merupakan sebuah urutan yang pasti, sebab mungkin ada Yonif yang telah dibekukan atau dilikuidasi, seperti angka Yonif 402, Yonif 404, dan Yonif 409. Ketiga Yonif tersebut diatas sudah tidak ada lagi dalam struktur organisasi Kodam IV/Diponegoro.

Tradisi Korps Infanteri [1]

  • Peringatan Hari Infanteri/Hari Juang Kartika. Tradisi ini ditujukan bagi korps Infanteri dilaksanakan setiap tanggal 19 Desember yang sebelumnya dilakukan rangkaian kegiatan mulai Karya Bhakti bersama masyarakat, lomba Peleton Beranting Yudha Wastu Pramuka Jaya, hingga peringatan Hari Infanteri tanggal 19 Desember. Oleh karena itu diperlukan tahapan dalam perencanaan, persiapan, hingga pengakhiran guna menjamin rangkaian kegiatan-kegiatan tersebut dapat dilaksanakan secara tertib dan lancar serta membawa rasa kebanggaan khususnya sebagai prajurit Infanteri.
  • Peleton Beranting Yudha Wastu Pramuka Jaya. Untuk menumbuhkan jiwa korsa dan rasa bangga terhadap Korps Infanteri maka perlu adanya Tradisi Korps Infanteri Peleton Beranting Yudha Wastu Pramuka Jaya karena melalui kegiatan ini akan timbul rasa persatuan dan kesatuan dan rasa kebersamaan yang terjadi antara sesama prajurit yang dalam kondisi capek, lelah, haus, mereka harus berjuang bersama untuk mempertahankan keutuhan satuannya sampai kesasaran sehingga apabila hal ini tercapai maka akan membawa rasa bangga yang tinggi sebagai prajurit Infanteri.
  • Tradisi Korps Pengukuhan Prajurit Baru Infanteri. Tradisi ini ditujukan bagi personel/siswa/pelajar yang melaksanakan pendidikan pertama di Pusdikif maupun Rindam-Rindam sebagai prajurit Korps Infanteri dengan harapan ada rasa kebanggaan sebagai prajurit Infanteri.

Yonif dalam proses

TNI AD merencakana membentuk Yonif baru di beberapa wilayah, yakni:
  • Yonif 147, berlokasi di wilayah Belitung Timur, nantinya berada di bawah Korem 045.
  • Yonif 612, berlokasi di Sangatta untuk melengkapi Yonif 611 dan 613 agar memenuhi syarat sebagai sebuah brigade infanteri yang terdiri dari 3 yonif.
  • Yonif 622, berlokasi di Tanah Laut
  • Yonif 632/Panglima Batur, di Muara Teweh
  • Yonif 715, berlokasi di Luwuk, untuk melengkapi Brigade Infanteri yang nantinya akan berisi Yonif 711, Yonif 714 dan Yonif 715.
  • Yonif 734, berlokasi di Saumlaki, Maluku Tenggara Barat
  • Yonif 735, berlokasi di Morotai, merupakan satuan organik dari Korem Korem 152/Babullah
  • Yonif 222/Mo’otahangi di Tolongio, Gorontalo
  • Yonif 223/Mo’e’a di Sumalata, Gorontalo

2 komentar:

  1. saya ingin menjadi seorang tentara,.. tetapi berat badan saya kurang 7 kg,..
    saya harus Semangat,..

    Maju dan Jayalah selalu TNI !!!

    BalasHapus
  2. semoga saja TNI selalu maju dan berjaya !
    mari kita sama sama berjuang untuk masuk menjadi TNI.. mari kita sama sama berjuang melindungi segenap bangsa dan negara.. itulah tugas sebenarnya tentara...

    BalasHapus