Kamis, 09 Juni 2011

Meriam 23 mm Giant Bow

                                                                           


senjata buatan China tahun 2000 ini terdiri atas meriam 23 mm / GB dan kendaraan BCV ( Battery Command Vehicle ). Meriam 23 mm / GB merupakan kategori Twin Gun karena memiliki laras ganda kaliber kecil. Senjata ini merupakan senjata efektif untuk melawan sasaran udara yang terbang rendah serta memberikan aplikasi pengoprasian pertahanan udara dengan mobilitas tinggi.


Meriam ini dapat di operasikan dalam tiga mode yakni Mode otomatis penuh ( dikendalikan secara penuh dan otomatis melalui BCV ).
yang kedua adalah mode semi otomatis ( Di kendalikan dengan dukungan tenaga listrik dari baterai yang di miliki meriam itu sendiri.
yang ketiga adalah mode manual yaitu di kendalikan oleh awak meriam.
Kendaraan BCV bukan hanya sebagai sistem komando namun merupakan FCS ( Firing Control System ) dari senjata meriam 23 mm / GB.


KARAKTERISTIK
Kaliber : 23 mm
Jumlah laras : 2 Buah
Kecepatan awal : 970 m/detik
Jarak Maksimal Vertical : 1500 m
Jarak Masksimal Horizontal : 2000 m
Rata- rata tembakan ( 2 Laras ) : 600 - 2000 butir / menit
Berat Total : 1250 Kg ( termasuk Kotak Amunisi, isinya dan terpal meriam ).



Selasa, 07 Juni 2011

Batalyon rider

                                                                  

    

Lambang Satuan

  • Sangkur terhunus bermata dua : melambangkan bahwa prajurit Raider memiliki ketajaman dalam berfikir dan berolah yudha. Sehingga prajurit Raider selalu siap mengemban tugas sebagai pasukan terdepan.
  • Lintasan Kilat atau Petir : Melambangkan bahwa prajurir Raider adalah prajurit yang mampu bergerak dan bertindak dengan cepat dan senyap di segala bentuk medan dalam pertempuran.
  • Warna Merah Putih : melukiskan bahwa jiwa nasionalisme dimiliki oleh setiap prajurit Raider yang mengedepankan kepentingan tugas dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia .
  

Batalyon raider

Batalyon Raiders diresmikan oleh TNI-AD pada tanggal 22 Desember 2003. Sepuluh batalyon pertama yang berkualifikasi Raiders ini diambil dari delapan batalyon infanteri pemukul Kodam dan dua batalyon infanteri Kostrad yang bukan Lintas Udara (Linud).

Setiap batalyon Raiders terdiri atas 747 personel. Mereka memperoleh pendidikan dan latihan khusus selama enam bulan untuk perang modern, anti-gerilya, dan perang berlarut. Tiap-tiap batalyon ini dilatih untuk memiliki kemampuan tempur tiga kali lipat batalyon infanteri biasa. Mereka dilatih untuk melakukan penyergapan dan mobil udara, seperti terjun dari helikopter.
Untuk meningkatkan kekuatan pasukan Raiders, 50 orang dari tiap batalyon akan dilatih kembali oleh Kopassus untuk kemampuan anti-teror dan keahlian khusus lainnya.
Kesepuluh batalyon Raider yang baru diresmikan itu, dibentuk dengan membekukan delapan satuan yonif pemukul Kodam dan dua satuan yonif Kostrad. Satuan yang dibekukan itu, yakni Yonif Linud 100 Bukit Barisan menjadi Yonif 100/Raider Kodam Bukit Barisan, Yonif 145/Bhakti Nagara menjadi Yonif 200/Raider Kodam Sriwijaya, Yonif 327 menjadi Yonif 300/Raider Kodam Siliwangi, Yonif 401 Banteng Raider menjadi Yonif 400/Raider Kodam Diponegoro, dan Yonif 507/Sikatan menjadi Yonif 500/Raider Kodam Brawijaya.

Selain itu, lima satuan lainnya yang dibekukan adalah Yonif Linud 612/Modang menjadi Yonif 600/Raider Kodam Tanjungpura, Yonif Linjud 700 Wira Yudha Sakti menjadi Yonif 700/Raider Kodam Wirabuana, Yonif 741/ Satya Bhakti menjadi Yonif 900/Raider Kodam Udayana, Yonif 323/ Buaya Putih Kostrad menjadi Yonif 232/Raider divisi 1 Kostrad, dan Yonif 412/Bharata Eka Sakti Kostrad menjadi Yonif 412/Raider divisi 2 Kostrad.

 Kualifikasi personel

Pasukan rider dilatih untuk memiliki 3 kemampuan. Kemampuan tersebut adalah:
  1. Kemampuan sebagai pasukan anti-teroris untuk pertempuran jarak dekat.
  2. Kemampuan sebagai pasukan lawan gerilya dengan mobilitas tinggi.
  3. Kemampuan untuk melakukan pertempuran-pertempuran berlanjut (panjang).