Jumat, 21 Januari 2011

MI 35 HIND

                                



KARAKTERISTIK UMUM  
• Kru: 3 (pilot, perwira persenjataan, teknisi)
• Kapasitas: 8 prajurit atau 4 tandu
• Panjang: 17,5 m (57 ft 4 in)
• Diameter baling-baling: 17,3 m (56 ft 7 in)
• Rentang Sayap: 6,5 m)
• Tinggi: 6,5 m (21 ft 3 in)
• Area piringan: 235 m² (2.529,52 ft²)
• Berat kosong: 8.500 kg (18.740 lb)
• Berat maksimum lepas landas: 12.000 kg (26.455 lb)
• Mesin: 2× Isotov TV3-117 turbin, 1.600 kW (2.200 hp) masing-masing

PERFORMA 
          • Kecepatan maksimum: 335 km/h (208 mph)
• Jarak jangkau: 450 km (280 miles)
• Atap servis: 4.500 m (14.750 ft)

PERSENJATAAN 
  • 30 mm Yakushev-Borzov multi-barrel machinegun
• 1500 kg bom
• 4× Peluru kendali anti tank (AT-2 Swatter atau AT-6 Spiral)
• 4× 57 mm S-5 rocket pod atau 4× 80 mm S-8 rocket pod
• 2× 23 mm meriam dua laras (machinegun-pod) atau
• 4× tangki bahan bakar eksternal

FOTO : 




                   

Minggu, 09 Januari 2011

dithubad (Direktorat Perhubungan Angkatan Darat )

 

                                                                        

Kapota bermakna Merpati, Yudha bermakna Perang, sehingga Kapota Yudha bermakna Merpati Perang. SISI KIRI PATAKA Bergambar bintang berujung lima berwarna emas, mengandung makna :




  • Bintang adalah lambang komando.
  • Ujung lima melambangkan lima sifat kepemimpinan yang baik, jujur,    berani, tegas, bijaksana dan adil.
  • Warna emas melambangkan keagungan dan keluhuran budi pekerti pemegang komando
Tiga elektron berwarna putih dengan garis-garis orbitnya yang berwarna merah, mengandung makna :
  • Elektron melambangkan pembawa berita (Caraka yang tercepat).
  • Putih melambangkan sifat tabularasa yang merupakan disiplin perhubungan.
  • Kewajiban dan tanggung jawab Caraka adalah membawa dan menyampaikan berita secapat-cepatnya kepada alamat dengan tidak merubah isi berita karena isi berita merupakan tanggung jawab pengirimnya.
  • Garis orbit yang berbentuk lingkaran melambangkan keharusan Caraka untuk berangkat dan kembali serta melaporkan dengan segera bahwa berita yang dibawa telah diterima oleh alamat.
  • Warna merah melambangkan sifat Caraka yang dinamis dan penuh dengan inisiatif untuk mengatasi segala kesulitan agar tugas dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Merpati putih mendukung bintang mengandung makna :
  • Merpati merupakan binatang yang dapat dijadikan sebagai caraka tercepat dan setia untuk kembali ke tempat asalnya.
  • Pada periode pra dan mempertahankan kemerdekaan, insan perhubungan sering menggunakan merpati pos, maka Pataka hubad diberi nama Kapota Yudha yang berarti merpati perang.
  • Warna putih melambangkan kemurnian yang merupakan salah satu sifat dan naluri burung merpati.
  • Merpati mendukung bintang melambangkan bahwa perhubungan (dalam hal ini komunikasi) merupakan urat nadi komando, karena suatu komando atau perintah tidak dapat disampaikan tanpa melalui komunikasi.
  • Bulu sayap yang tersusun tiga lapis dengan jumlah 2, 3 dan 11 melambangkan hari jadi PHB-AD (Hubad) pada tanggal 23 Nopember 1945. pada saat itu, tergelar pertama kalinya jaring komunikasi Radio untuk mendukung Komando dan pengendalian dari Markas tinggi TKR dengan komando-komando Divisi.
  • Dasar lukisan merpati merupakan segi lima yang melambangkan Sumpah Prajurit yang selalu menjiwai Prajurit Perhubungan TNI Angkatan Darat.
  • Ekor merpati berjumlah 7 batang bulu.
    Ekor merupakan kemudi burung merpati dan 7 melambangkan Sapta Marga yang berarti bahwa Prajurit Perhubungan TNI Angkatan Darat dalam melaksanakan tugasnya senantiasa berpegang teguh kepada kode etik Prajurit Perhubungan TNI Angkatan Darat yaitu Sapta Marga.
Pita bertuliskan "Cighra Apta Nirbhaya" mengandung makna :
  • Pita melambangkan kejayaan yang berarti mengandung ketinggian moril.
  • Cighra Apta Nirbhaya adalah Motto Perhubungan TNI Angkatan Darat yang berarti Cepat Tepat Aman.
  • Warna biru melambangkan kesetiaan, warna hitam melambangkan keabadian dan warna putih melambangkan kesuciaan.
  • Kesemuanya itu, mengandung maksud bahwa prajurit perhubungan TNI Angkatan Darat dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya senantiasa bermoril tinggi, berpegang teguh kepada motto Cepat, Tepat dan Aman serta selalu Tabularasa dan setia demi kejayaan TNI Angkatan Darat, TNI, bangsa dan negara.
  • Dasar dengan warna hijau melambangkan kesuburan bumi Indonesia.
  • Dua tali jumbai melambangkan dwi tunggal antara Komando dan perhubungan.
Sisi Kanan Pataka , Merupakan Panji TNI Angkatan Darat : Karangan dua buah untai padi yang masing-masing mengandung 34 butir padi melingkari lambang Kartika Eka Paksi. Sayap garuda masing-masing 10 lembar bulu berwarna kuning emas. ikat pinggang garuda warna hijau dengan jumbai. Ekor garuda berjumlah 7 lembar bulu

"swa bhuana paksa"

Swa Bhuwana Paksa adalah doktrin dan sekaligus lambang TNI Angkatan Udara. Nilai-nilai juang TNI Angkatan Udara yang dimanifestasikan dalam bentuk lambang TNI Angkatan Udara Swa Bhuwana Paksa memiliki kandungan makna sebagai sayap tanah air Indonesia. Lambang tersebut sekaligus menyatakan, bahwa TNI Angkatan Udara merupakan payung yang melindungi seluruh wilayah kedaulatan Indonesia dan mengangkat harkat martabat bangsa serta bertekad membangunnya untuk menjadi Indonesia yang jaya di udara.


Doktrin 

TNI Angkatan Udara sebagai bagian integral dari TNI dalam upaya pertahanan negara, dengan sifat khasnya yang padat materiil dan sarat teknologi, harus selalu dan terus menerus diupayakan untuk dipelihara serta dibina kekuatan dan kemampuannya, agar dapat melaksanakan peran, fungsi dan tugasnya dalam sistem pertahanan negara. Untuk menjamin keberhasilan baik pembinaan maupun penggunaan kekuatan, maka diperlukan suatu pedoman yang harus dijiwai dan dipahami oleh setiap personel TNI Angkatan Udara dan TNI lainnya, berupa Doktrin TNI Angkatan Udara Swa Bhuwana Paksa, yang sesuai dengan perkembangan lingkungan strategis dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Sejarah

Swa Bhuwana Paksa secara resmi dipakai sebagai Lambang TNI AU berdasarkan Keputusan Presiden No.137 tahun 1952 ( masa pemerintahan Presiden Soekarno ) pada peringatan Hari Angkatan Perang ketujuh, 5 Oktober 1952 di Jakarta. Filosofi dan desain lambang Swa Bhuwana Paksa adalah hasil karya dua anggota TNI AU, Hupudio dan Saridjan yang dibuat pada awal tahun 1950. Sedangkan kata-kata Swa Bhuwana Paksa adalah sumbangan pemikiran dari Prof. Dr. R. Ng. Poerbacaraka, ahli bahasa Sansekerta dan bahasa Jawa kuna, yang bila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia berarti ‘Sayap Tanah Air’. Kata Swa, berasal dari kata Sva yang berarti "aku sendiri". Kata Bhuwana berasal dari kata bhuvana yang artinya "dunia" atau "tanah air". Kata Paksa (dibaca "Paksya"), berarti "sayap" atau "pembela/pelindung". Dalam arti lengkapnya, Swa Bhuwana Paksa adalah "Sayap Tanah Airku" atau "Pelindung / Pembela Tanah Airku".


Makna

Lambang Swa Bhuwana Paksa memiliki 6 bagian, yaitu :
  • Burung Garuda, yang memiliki sifat gagah dan berani melambangkan TNI AU sebagai pengawal kedaulatan negara. Sayap yang sedang dikembangkan, memiliki makna bahwa TNI AU selalu siap terbang (beroperasi) kapan pun diperlukan. Jumlah bulu sayap adalah 17 helai dengan susunan 8, 5, dan 4 yang diartikan sebagai semangat Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945. Kepala burung yang menengok/memandang arah matahari terbit (arah timur sesuai arah peta Indonesia dalam perisai), diartikan bahwa TNI AU selalu siap menyongsong kehidupan baru yang dinamis, yang sarat dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  • Perisai, yang didalamnya tergambar peta Indonesia, melambangkan bahwa TNI AU siap menjadi perisai Negara Kesatuan RI dari setiap ancaman.
  • Lima Anak Panah, dicengkeram kaki burung Garuda, melambangkan bahwa TNI AU memegang teguh dasar negara Pancasila. Senjata Panah melambangkan bahwa TNI AU selalu siap siaga melaksanakan tugas.
  • Lidah Api, yang digambarkan empat di kiri dan lima di kanan perisai melambangkan semangat 45 yang selalu menyala di dada setiap Prajurit TNI AU.
  • Manggar, dua rangkaian manggar (bunga), kelapa, masing-masing 17 untaian melambangkan kemakmuran rakyat Indonesia yang merdeka sejak tanggal 17 Agustus 1945.
  • Tulisan Swa Bhuwana Paksa, diartikan bahwa TNI AU adalah sayap tanah air, pembela dan pelindung Negara Kesatuan RI.
Secara keseluruhan lambang TNI AU “Swa Bhuwana Paksa” memiliki makna yang sangat mendalam sebagai alat pembangkit semangat korsa bagi setiap prajurit TNI AU untuk melakukan tugas terbaiknya disertai keikhlasan pengorbanan dalam membela, serta melindungi bangsa dan negara.